Jayapura,- Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempaun Indonesia Untuk Keadilan (LBH APIK ) Jayapura Bersama Asosiasi LBH APIK Indonesia mengadakan kegiatan Pelatihan Guru Pelopor Membentuk Sekolah Responsif Pada Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak Di Papua, yang melibatkan 4 sekolah yaitu SMP Negeri 1 Arso, SMP YPPK Taruna Tegasa, SMP Negeri 1 Nimboran Dan SMP Negeri 1 Kemtuk Gresi yang dilaksankan di Abepura Jayapura Pada  Tanggal 26-29 Januari 2022.

Pelatihan tersebut dilakukan karena Asosiasi LBH APIK Indonesia Dan LBH APIK Jayapura memandang bahwa peran sekolah sangat penting untuk turut serta memutus rantai kekerasan berbasis gender, khususnya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sekolah dapat berperan startegis  dalam membentuk siswa dan unsur sekolah lainnya yang memiliki kesadaran untuk menghapus budaya kekerasan, serta sekolah yang dapat lebih menyadari dan responsif dalam membantu perempuan dan anak korban kekerasan khususnya KDRT yang ditemukan dalam lingkup sekolah.

Oleh Karena Itu Pelatihan Tersebut Bertujuan Untuk Memebentuk Guru Pelopor Dalam Mewujudkan Sekolah Yang Responsif Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak, Dan menyusun Rencana Strategis peran sekolah dalam mencegah dan menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik yang terjadi di rumah murid maupun disekolah.

Monika Itu, Kepala Sekolah SMP YPPK Taruna Tegasa selaku peserta pelatihan menyampikan “terimakasih atas kegiatan yang dilakukan, karena  masih banyak guru yang tidak paham tetapi setelah mengiktu pelatihan ini saya menjadi paham terkait kekerasan, dan setelah ini kami akan mengaplikasikan apa yang didapat dari pelatihan ini di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar (KBM)”.

Ditulis oleh: Alfian Hendy Wamea (LBH APIK Jayapura)